Sabtu, 25 Januari 2014

Kemuliaan Seorang Ibu

Pengorbanan seorang ibu sungguh tak terukur besarnya, sampai-sampai surga pun diibaratkan berada dibawah telapak kaki ibu. Suatu kali Rasullullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam didatangi seseorang yang bertanya : Ya Rasulullah siapakah orang yang paling berhak aku layani (patuhi) ? Jawab Nabi: “Ibumu. ” Ia bertanya lagi: “Kemudian siapa lagi ? ” Jawab Nabi : ” Ibumu.” Ia bertanya lagi: ” Kemudian siapa lagi ?” Jawab Nabi : ” Ibumu.” Ia bertanya lagi: ” Kemudian siapa lagi ? ” Jawab Nabi : ” Ayahmu.” (HR. Bukhari Muslim).
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam menjawab ibumu…ibumu…ibumu… sampai tiga kali baru menjawab bapakmu, karena tingginya derajat dan kemuliaan seorang ibu bahkan bila dibandingkan dengan bapak. Karena itulah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:” Ridha Allah itu tergantung ridha kedua ibu bapak, dan murka Allah juga tergantung kepada murka kedua ayah ibu. Dan surga itu ada di bawah telapak kaki ibu.”
Sedemikian mulianya ibu, hingga Allah lebih menekankan kewajiban berbakti kepada ibu tanpa harus melupakan jasa-jasa bapak dalam membesarkan anak-anaknya. Dalam Al Quran, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya ; ibunya yang telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu (QS Luqman: 14)
Menjadi ibu sama saja seperti kita ikut pelatihan menjadi orang yang sabar. Bagaimana tidak? Ibu tersenyum saja ketika janin dalam kandungannya menendang-nendang.Bukannya marah malah tertawa bahagia. Rasa sakit saat melahirkan pun tidak dianggap sebagai penderitaan melainkan kebahagiaan. Ibu yang menyusui selama dua tahun, lalu menyapihnya dengan sabar. Bukankah ini sebuah pengorbanan besar bagi seorang ibu?
Ustadz Syamsuddin Noor dalam bukunya berjudul Dahsyatnya Do’a Ibu, mengingatkan bahwa Allah membarengkan perintah untuk bersyukur kepada orang tua, khususnya kepada ibu yang melahirkan, dengan perintah bersyukur kepada-Nya. Allah ebih menegaskan, bahwa anak wajib berbakti dan berbuat baik kepada orang tua, terutama ibu yang harus diutamakan.
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: ” Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan.” (QS. Al Ahqaf:15). Dalam ayat ini, disebutkan bahwa ibu yang mengandung dan melahirkan dengan susah payah, kemudian menyusuinya selama dua tahun. Maksudnya agar perhatian kita dalam mengabdi kepada ibu harus lebih besar lagi. Begitu mulianya seorang ibu, sehingga tak akan ada hijab yang akan menghalangi doanya kepada Allah untuk kebaikkan anaknya. Maka berhati-hatilah dalam memperlakukan orangtua, terutama ibu.
Ayat-ayat Al Quran berikut ini memerintahkan agar anak selalu menghormati dan berbakti kepada ibu bapaknya. ” Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada ibu bapak.” (QS. Al Baqarah:83). ” Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukanNya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu bapak (QS An Nisa:36)
Kewajiban berbakti dan berbuat baik kepada ibu bapak berada pada urutan kedua setelah perintah menyembah Allah. Hal ini jelas menunjukkan betapa tingginya derajat orang tua dihadapan Allah dan betapa besarnya hak orang tua terhadap anak-anak untuk dihormati, dimuliakan dan dilayani dengan sebaik-baiknya. Setiap anak, barulah disebut sebagai anak shalih, bila dia taat kepada Allah dan taat pula kepada kedua ibu bapaknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar