Pengorbanan seorang ibu sungguh tak terukur besarnya,
sampai-sampai surga pun diibaratkan berada dibawah telapak kaki ibu.
Suatu kali Rasullullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam didatangi seseorang
yang bertanya : Ya Rasulullah siapakah orang yang paling berhak aku
layani (patuhi) ? Jawab Nabi: “Ibumu. ” Ia bertanya lagi: “Kemudian
siapa lagi ? ” Jawab Nabi : ” Ibumu.” Ia bertanya lagi: ” Kemudian siapa
lagi ?” Jawab Nabi : ” Ibumu.” Ia bertanya lagi: ” Kemudian siapa lagi ?
” Jawab Nabi : ” Ayahmu.” (HR. Bukhari Muslim).
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam menjawab
ibumu…ibumu…ibumu… sampai tiga kali baru menjawab bapakmu, karena
tingginya derajat dan kemuliaan seorang ibu bahkan bila dibandingkan
dengan bapak. Karena itulah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam
bersabda:” Ridha Allah itu tergantung ridha kedua ibu bapak, dan murka
Allah juga tergantung kepada murka kedua ayah ibu. Dan surga itu ada di
bawah telapak kaki ibu.”
Sedemikian mulianya ibu, hingga Allah lebih
menekankan kewajiban berbakti kepada ibu tanpa harus melupakan jasa-jasa
bapak dalam membesarkan anak-anaknya. Dalam Al Quran, Allah Subhanahu
wa Ta’ala berfirman, “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat
baik) kepada dua orang ibu-bapaknya ; ibunya yang telah mengandungnya
dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua
tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya
kepada-Kulah kembalimu (QS Luqman: 14)
Menjadi ibu sama saja seperti kita ikut pelatihan
menjadi orang yang sabar. Bagaimana tidak? Ibu tersenyum saja ketika
janin dalam kandungannya menendang-nendang.Bukannya marah malah tertawa
bahagia. Rasa sakit saat melahirkan pun tidak dianggap sebagai
penderitaan melainkan kebahagiaan. Ibu yang menyusui selama dua tahun,
lalu menyapihnya dengan sabar. Bukankah ini sebuah pengorbanan besar
bagi seorang ibu?
Ustadz Syamsuddin Noor dalam bukunya berjudul
Dahsyatnya Do’a Ibu, mengingatkan bahwa Allah membarengkan perintah
untuk bersyukur kepada orang tua, khususnya kepada ibu yang melahirkan,
dengan perintah bersyukur kepada-Nya. Allah ebih menegaskan, bahwa anak
wajib berbakti dan berbuat baik kepada orang tua, terutama ibu yang
harus diutamakan.
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: ”
Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang
ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya
dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga
puluh bulan.” (QS. Al Ahqaf:15). Dalam ayat ini, disebutkan bahwa
ibu yang mengandung dan melahirkan dengan susah payah, kemudian
menyusuinya selama dua tahun. Maksudnya agar perhatian kita dalam
mengabdi kepada ibu harus lebih besar lagi. Begitu mulianya seorang ibu,
sehingga tak akan ada hijab yang akan menghalangi doanya kepada Allah
untuk kebaikkan anaknya. Maka berhati-hatilah dalam memperlakukan
orangtua, terutama ibu.
Ayat-ayat Al Quran berikut ini memerintahkan agar anak selalu menghormati dan berbakti kepada ibu bapaknya. ”
Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada ibu
bapak.” (QS. Al Baqarah:83). ” Sembahlah Allah dan janganlah kamu
mempersekutukanNya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua
orang ibu bapak (QS An Nisa:36)
Kewajiban berbakti dan berbuat baik kepada ibu bapak
berada pada urutan kedua setelah perintah menyembah Allah. Hal ini jelas
menunjukkan betapa tingginya derajat orang tua dihadapan Allah dan
betapa besarnya hak orang tua terhadap anak-anak untuk dihormati,
dimuliakan dan dilayani dengan sebaik-baiknya. Setiap anak, barulah
disebut sebagai anak shalih, bila dia taat kepada Allah dan taat pula
kepada kedua ibu bapaknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar