Sabtu, 25 Januari 2014

Doa Seorang Ibu

Kemuliaan ibu sanggup menyingkap hijab sehingga doanya akan lebih cepat sampai kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Rasullullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam Wassalam berkata,” ada empat macam doa yang mustajab, yaitu 1) Doa imam (penguasa) yang adil, 2) Seseorang yang mendoakan saudaranya dengan diam-diam (tanpa diketahui orang yang didoakan), 3) Doa orang yang teraniaya, 4) Doa orang tua bagi anaknya.” Dari berbagai keterangan yang dihimpun oleh Ustadz Syamsuddin Noor dalam bukunya tersebut, dikatakan bahwa doa-doa yang lekas diijabah oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah :
• Doa orang yang sedang melakukan ibadah haji
• Doa orang yang sedang perang fi sabilillah
• Doa orang yang sedang sakit
• Doa orang yang mendoakan saudaranya dari kejauhan (secara ghaib)
• Doa orang tua kepada anaknya
• Doa orang yang sedang dalam perjalanan
• Doa orang yang terzalimi/teraniaya
• Doa penguasa yang adil
Maka salah satu doa yang mustajab itu antara lain adalah doa ibu kepada anaknya. Jadi bila seorang ibu selalu mendoakan kebaikan anaknya, maka insya Allah doanya akan segera dikabulkan. Bahkan dalam keadaan tertentu, doa ibu yang terucap bisa langsung terbukti dan menjadi kenyataan.
Ada empat rahasia manfaat doa ibu. Yakni, pertama, doa ibu menjadi sangat ampuh karena kesucian dan kemuliaan doa itu sendiri di sisi Allah. Kedua, Doa ibu menjadi sangat ampuh, karena kemuliaan orang tua khususnya ibu di sisi Allah pula, Ketiga, karena besarnya pahala berbakti pada orangtua. Dan keempat, karena sangat beratnya dosa menyakiti hati orang tua.

Kemuliaan Seorang Ibu

Pengorbanan seorang ibu sungguh tak terukur besarnya, sampai-sampai surga pun diibaratkan berada dibawah telapak kaki ibu. Suatu kali Rasullullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam didatangi seseorang yang bertanya : Ya Rasulullah siapakah orang yang paling berhak aku layani (patuhi) ? Jawab Nabi: “Ibumu. ” Ia bertanya lagi: “Kemudian siapa lagi ? ” Jawab Nabi : ” Ibumu.” Ia bertanya lagi: ” Kemudian siapa lagi ?” Jawab Nabi : ” Ibumu.” Ia bertanya lagi: ” Kemudian siapa lagi ? ” Jawab Nabi : ” Ayahmu.” (HR. Bukhari Muslim).
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam menjawab ibumu…ibumu…ibumu… sampai tiga kali baru menjawab bapakmu, karena tingginya derajat dan kemuliaan seorang ibu bahkan bila dibandingkan dengan bapak. Karena itulah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:” Ridha Allah itu tergantung ridha kedua ibu bapak, dan murka Allah juga tergantung kepada murka kedua ayah ibu. Dan surga itu ada di bawah telapak kaki ibu.”
Sedemikian mulianya ibu, hingga Allah lebih menekankan kewajiban berbakti kepada ibu tanpa harus melupakan jasa-jasa bapak dalam membesarkan anak-anaknya. Dalam Al Quran, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya ; ibunya yang telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu (QS Luqman: 14)
Menjadi ibu sama saja seperti kita ikut pelatihan menjadi orang yang sabar. Bagaimana tidak? Ibu tersenyum saja ketika janin dalam kandungannya menendang-nendang.Bukannya marah malah tertawa bahagia. Rasa sakit saat melahirkan pun tidak dianggap sebagai penderitaan melainkan kebahagiaan. Ibu yang menyusui selama dua tahun, lalu menyapihnya dengan sabar. Bukankah ini sebuah pengorbanan besar bagi seorang ibu?
Ustadz Syamsuddin Noor dalam bukunya berjudul Dahsyatnya Do’a Ibu, mengingatkan bahwa Allah membarengkan perintah untuk bersyukur kepada orang tua, khususnya kepada ibu yang melahirkan, dengan perintah bersyukur kepada-Nya. Allah ebih menegaskan, bahwa anak wajib berbakti dan berbuat baik kepada orang tua, terutama ibu yang harus diutamakan.
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: ” Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan.” (QS. Al Ahqaf:15). Dalam ayat ini, disebutkan bahwa ibu yang mengandung dan melahirkan dengan susah payah, kemudian menyusuinya selama dua tahun. Maksudnya agar perhatian kita dalam mengabdi kepada ibu harus lebih besar lagi. Begitu mulianya seorang ibu, sehingga tak akan ada hijab yang akan menghalangi doanya kepada Allah untuk kebaikkan anaknya. Maka berhati-hatilah dalam memperlakukan orangtua, terutama ibu.
Ayat-ayat Al Quran berikut ini memerintahkan agar anak selalu menghormati dan berbakti kepada ibu bapaknya. ” Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada ibu bapak.” (QS. Al Baqarah:83). ” Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukanNya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu bapak (QS An Nisa:36)
Kewajiban berbakti dan berbuat baik kepada ibu bapak berada pada urutan kedua setelah perintah menyembah Allah. Hal ini jelas menunjukkan betapa tingginya derajat orang tua dihadapan Allah dan betapa besarnya hak orang tua terhadap anak-anak untuk dihormati, dimuliakan dan dilayani dengan sebaik-baiknya. Setiap anak, barulah disebut sebagai anak shalih, bila dia taat kepada Allah dan taat pula kepada kedua ibu bapaknya.

Kekuatan Doa seorang Ibu

Pada suatu ketika, Musa A.S bertanya kepada Allah Azza wa Jalla, “Ya Allah, siapa yang akan menjadi sahabatku di surga?”

Allah menjawab “Seorang tukang daging.”

Musa pun terkejut mendengarnya! “Kenapa seorang tukang daging menjadi sahabatku di surga?”

Kemudian dia bertanya kepada Allah “Dimana aku bisa menemukan orang ini?”

Allah memberitahunya bahwa orang ini ada di tempat demikian dan demikian. Dan Musa A.S. pergi menemui tukang daging ini. Sesampainya disana, ternyata dia sedang memotong daging dagangannya. Musa A.S. berpikir “Apa yang begitu spesial tentang orang ini?” Ketika senja tiba dan dia selesai menjual daging-dagingnya, pria ini memungut sepotong daging dan membawanya pulang.

Musa A.S. mulai mengikuti pria ini sampai ke rumahnya dan berkata padanya “Aku seorang pengelana. Akankah kau menerimaku sebagai tamu?” Orang itu berkata “Silahkan masuk.”

Jadi dia mempersilahkan Musa A.S. ke dalam rumahnya, dan Musa A.S.mulai mengamati pria ini. Dia melihat pria ini mengambil sepotong daging yang dia bawa, kemudian mencuci dan memotongnya,  memasaknya, dan menempatkannya di atas piring.

Dan dari rak yang tinggi di ruangan itu, dia mengambil sebuah keranjang dan menurunkannya. Kemudian dia mengambil kain yang basah, dan dari dalam keranjang itu ternyata ada seorang wanita tua. Kemudian dia menggendong wanita tua itu, bagaikan seseorang menggendong bayi.

Kemudian dia mengambil daging yang telah dimasaknya, dan menyuapi wanita tua itu (dalam riwayat yang lain dikatakan dia mengunyah dagingnya baru menyuapi wanita tua itu).

Dan setiap kali wanita itu selesai mengunyah, dia mengambil kain yang basah dan menyeka bersih mulut wanita itu, begitu seterusnya. Ketika makanannya sudah habis, dia membersihkan mulut wanita itu, menaruhnya kembali ke dalam keranjang, dan menaruh keranjang itu kembali di rak yang tinggi.

Musa A.S. menyadari bahwa setiap kali pria itu menyuapinya, wanita itu membisikinya sesuatu.

Jadi dia bertanya padanya "Siapakah wanita tua itu dan apa yang dibisikkannya padamu, saudaraku?"

Pria itu berkata “Dia ibuku. Aku sangat miskin sehingga tidak dapat membeli makanan untuk dimasak di rumah. Jadi aku mengambil sisa-sisa daging di tempat kerja dan membawanya ke rumah untuk dimasak Dan karena ibuku sangat tua dan lemah, sedangkan aku tidak punya uang untuk membeli budak/pembantu, jadi aku melakukannya seorang diri.”

Kemudian Musa A.S. bertanya “Jadi apa yang dibisikkannya kepadamu setiap kali kau menyuapinya?”

Pria itu berkata “Dia berdo’a untukku: ‘Ya Allah, jadikan anakku menjadi sahabat Musa di surga.’"

Subhanallah, karena do’a dari ibunya, maka Allah mengabulkannya. Inilah kekuatan do’a seorang ibu.

Keuntungan JOMBLO

1. Jomblo memiliki pemikiran yang lebih baik, seperti memikirkan hal-hal positif ketimbang sibuk membahas rencana malam mingguan.
2. Jomblo itu nikmat, selama masih ada cara untuk menutupin kejombloan itu dengan sebuah hasil karya yang nyata daripada sekedar weekend sama cewek.
3. Jomblo tidak perlu bagi perasaan saat beda pendapat dengan pasangan.
4. Jomblo tidak perlu bagi waktu buat telponan, ketemuan, jalan-jalan, atau bahkan sekedar smsan.
5. Jomblo bisa bergaul dengan banyak orang di manapun dan kapanpun, bisa berkencan dengan siapa saja.
6. Jomblo mempunyai banyak waktu luang untuk memikirkan diri sendiri, bebas melakukan kesenangan dan hobi.
7. Jomblo itu sehat, banyak para jomblo yang berolahraga dan banyak melakukan hal positif.
8. Jomblo itu terhindar dari stress dan sakit hati.
9. Jomblo itu punya banyak waktu untuk keluarga dan teman.
10.Jomblo itu leluasa mewujudkan rencana sendiri, fokus pada karier.
11. Jomblo terhindar dari kebohongan, yang paling banyak dilakukan oleh pasangan.
12. Jomblo itu isi dompet awet, jadi dapat di maksimalkan untuk kepentingan yang lebih berguna.
13. Jomblo itu tak ada wajib lapor.(ngasih Kabar ke pacar)
14. Jomblo tidak perlu bete pas tak diperhatikan pasangan.
15. Jomblo tidak perlu melow saat lagi kangen.
16. Jomblo tidak perlu takut diselingkuhi. (mau di selingkuhin siapa coba)
17. Jomblo tidak perlu curiga dibohongin.
18. Jomblo tidak perlu sebel saat cemburu.
19. Jomblo tidak perlu sedih saat putus cinta.
20. Jomblo itu......

Menurut kamu enak nggak jadi jomblo?

Kata-Kata Khiasan

Cinta adalah sesuatu yang sulit dikendalikan. 
Kadang tak peduli seberapa sakit seseorang melukaimu, kamu tetap bertahan, karena akan lebih menyakitkan jika kamu kehilangannya.
Kadang ketika kamu berpura-pura tuk tak peduli, akan membuatmu lebih merindukannya.